Jumat, 26 Oktober 2012

RPP Perdana Microteaching

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

KELAS X SMA


Nama Sekolah             :  SMA Harapan Orang Tua
Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / II
Pertemuan ke             :  II
Alokasi Waktu            :  1 x 20 menit (1 pertemuan)


I.         Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II.      Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi   serta kegunaannya.

III.   Indikator Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat:
·       Mendeskripsikan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi.
·       Menjelaskan kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.

IV.   Tujuan Pembelajaran
Kognitif:
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat:
1.    Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi melalui animasi.
2.    Siswa dapat menjelaskan  kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi  yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi melalui carta.

Afektif:
1.    Religius
2.    Jujur
3.    Rasa ingin tahu
4.    Bertanggungjawab
5.    Komunikatif
6.    Memperhatikan

V.      Materi Pembelajaran
Proses Pengolahan Minyak Bumi
            Minyak bumi berada 3 – 4 km dibawah permukaan dan dapat diperoleh dengan menggunakan sumur bor. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan oleh sumur bor berbentuk cairan hitam kental dan berbau tidak sedap, masih mengandung air dan pasir. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.

Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat.
            Pertama, minyak mentah akan dipanaskan pada suhu 350°C – 450°C di unit destilasi minyak mentah. Selanjutnya minyak mentah tersebut dialirkan ke menara fraksinasi, dimana akan terjadi pemisahan komponen sesuai dengan titik didihnya masing-masing. Untuk komponen yang titik didihnya rendah tentu saja akan menguap dan naik ke bagian atas menara. Sedangkan komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Destilasi bertingkat ini merupakan cara pemisahan jenis-jenis minyak (bensin, minyak tanah, minyak pelumas, dan lain sebagainya) dengan cara memanaskan/ menguapkan minyak mentah lalu didinginkan dan diembunkan (hingga cair kembali). Cara pemisahan itu dilakukan karena minyak bumi bukanlah zat tunggal, melainkan berupa campuran bermacam-macam senyawa hidrokarbon yang masing-masing memiliki titik didih berbeda, dari metana yang memiliki titik didih paling rendah sampai residu yang memiliki titik didih paling tinggi dan tidak teruapkan pada pemanasan.
Dengan memanaskan minyak bumi pada suhu 350°C – 450°C komponen penyusun minyak bumi akan mendidih kemudian menguap sesuai dengan titik didihnya. Misalnya, pada 20°C - 60°C bensin akan menguap kemudian diusul oleh komponen lainnya seperti nafta yang menguap pada 60°C - 180°, dst. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetapi berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Pada akhirnya minyak bumi akan terpisah-pisah (terfraksinasi) berdasarkan perbedaan titik didihnya. Setelah melalui destilasi bertingkat akan dihasilkan fraksi-fraksi hidrokarbon dapat dilihat di bawah ini:


Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi
Jumlah
atom C
Nama fraksi
Titik didih (°C)
Kegunaan
C1 – C4

Gas
< 30
Sebagai bahan bakar energi (LPG-Liquified Petroleum Gas) dan bahan baku senyawa organik.
C4 – C10

Bensin
(Gasolin)
30 – 180
Bahan bakar kendaraan bermotor.
C10 – C16

Kerosin
180 – 250
Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin.
C16 – C20

Minyak Solar dan Diesel
250 – 300
Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan minyak diesel untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi sedang/ rendah, disamping sebagai bahan bakar tungku industri.
C20 – C30

Minyak Pelumas
300 – 350
Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalan (viskositas) yang cukup besar.
C30 – C40

Minyak Bakar
> 350
Bahan bakar di kapal, industri pemanas dan pembangkit listrik.
C40 – C50

Parafin
> 350
Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api dan bahan pengkilap, serta semir sepatu.
> C50
Aspal
> 350
Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai pelapis anti korosi, isolasi listrik dan pengendapan suara pada lantai.

VI.             Metode Pembelajaran
1.     Model                          : Inquiry
2.     Pendekatan                  : Pendekatan Induktif
3.     Metode                                    : Ceramah tanya jawab

VII.Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
·   Apresepsi
Ø  Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (Religius dan bertanggungjawab)
Ø  Prasyarat
Guru Bertanya :
Apa yang kalian ketahui tentang asal usul dari  minyak bumi itu? (Komunikatif)
Nah, ada yang mau melengkapi?





Ø  Motivasi
Guru Bertanya :
Pernahkah kamu berpikir, bagaimana proses pembuatan bensin itu?
Nah, pada pembelajaran hari ini kita akan membahas bagaimana, proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi... yang salah satu contohnya yaitu bahan bakar bensin. (Rasa ingin tahu)





Siswa Menjawab :
Berasal dari jasad renik pak, atau dari fosil-fosil yang mati tertimbun juataan tahun yang lalu. (Komunikatif)
Siswa Menjawab :
fosil-fosil itu mengendap di dasar lautan, kemudian tertutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tsb berubah menjadi batuan. Kemudian karena tekanan dan suhu meningkat, kemudian bakteri menguraikannya dan mengubahnya  menjadi minyak bumi. (Komunikatif)
Siswa Menjawab :
Belum... (Rasa ingin tahu)
5 Menit
2.
Inti
Ø  Eksplorasi
·         Guru memberikan LKS.
·         Guru memberikan contoh minyak bumi.

Ø  Elaborasi
·         Guru menjelaskan fraksi hidrokarbon hasil penyulingan minyak bumi.
(Bertanggung jawab)
·         Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

Ø  Konfirmasi
·         Membahas LKS.
·         Guru meluruskan kembali kesalahan siswa dan memberikan kesempatan untuk bertanya pada materi yang tidak dipahami. (Betanggung jawab dan komunikatif)

·           Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru.
·           Minyak bumi: Bensin, aspal, parafin, gas, minyak bakar, minyak pelumas. (Komunikatif)

·           Siswa memperhatikan penjelasan dari guru sambil mengerjakan LKS.
(Memperhatikan dan bertanggung jawab)
·           Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. (Komunikatif dan memperhatikan)


·           Siswa pun ada yang bertanya dan ada yang tidak.
(Jujur dan bertanggung jawab)


10 Menit
3.
Akhir
·         Guru bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran. (Komunikatif)
·         Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. (Komunikatif)
·         Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
·         Guru memberikan Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur (TT dan TMTT).
(Bertanggungjawab)
·         Siswa memberi masukan kesimpulan kepada guru tentang materi yang sudah diajarkan oleh guru. (Komunikatif)


·         Siswa Menyimak penjelasan dari guru. (Memperhatikan)



·         Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. (Memperhatikan)
·         Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. (Bertanggungjawab)


5 Menit

VIII.       Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar:
Anifah, Arifatun S. 2009. KIMIA Mengkaji Penomena Alam, Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Hermanto, Ari. 2006. KIMIA SMA/MA, Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Utama, Budi CS. 2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Permana, Irvan. 2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Media Pembelajaran:
1.     Animasi Multimedia
2.    Carta
3.     LKS

IX.             Alat Penilaian (Terlampir)
1.      Jenis Penilaian : Soal Essay
2.      Alat Penilaian  : Tes tertulis







Pembimbing Microteaching




Dra. Cucu Zenab Subarkah, M. Pd.
NIP. 196112181968022001
Bandung,  11 Oktober 2012
Guru Praktikan




Galih Albarra S. Pd.
NIM. 1210208036
 

RPP Perdana Microteaching

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

KELAS X SMA






Oleh :
Galih Albarra S
1210208036
Pendidikan Kimia A
Semester V





PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Nama Sekolah             :  SMA Harapan Orang Tua
Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / II
Pertemuan ke             :  II
Alokasi Waktu            :  1 x 20 menit (1 pertemuan)


I.         Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II.      Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi   serta kegunaannya.

III.   Indikator Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat:
·       Mendeskripsikan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi.
·       Menjelaskan kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.

IV.   Tujuan Pembelajaran
Kognitif:
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat:
1.    Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi melalui animasi.
2.    Siswa dapat menjelaskan  kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi  yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi melalui carta.

Afektif:
1.    Religius
2.    Jujur
3.    Rasa ingin tahu
4.    Bertanggungjawab
5.    Komunikatif
6.    Memperhatikan

V.      Materi Pembelajaran
Proses Pengolahan Minyak Bumi
            Minyak bumi berada 3 – 4 km dibawah permukaan dan dapat diperoleh dengan menggunakan sumur bor. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan oleh sumur bor berbentuk cairan hitam kental dan berbau tidak sedap, masih mengandung air dan pasir. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.

Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat.
            Pertama, minyak mentah akan dipanaskan pada suhu 350°C – 450°C di unit destilasi minyak mentah. Selanjutnya minyak mentah tersebut dialirkan ke menara fraksinasi, dimana akan terjadi pemisahan komponen sesuai dengan titik didihnya masing-masing. Untuk komponen yang titik didihnya rendah tentu saja akan menguap dan naik ke bagian atas menara. Sedangkan komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Destilasi bertingkat ini merupakan cara pemisahan jenis-jenis minyak (bensin, minyak tanah, minyak pelumas, dan lain sebagainya) dengan cara memanaskan/ menguapkan minyak mentah lalu didinginkan dan diembunkan (hingga cair kembali). Cara pemisahan itu dilakukan karena minyak bumi bukanlah zat tunggal, melainkan berupa campuran bermacam-macam senyawa hidrokarbon yang masing-masing memiliki titik didih berbeda, dari metana yang memiliki titik didih paling rendah sampai residu yang memiliki titik didih paling tinggi dan tidak teruapkan pada pemanasan.
Dengan memanaskan minyak bumi pada suhu 350°C – 450°C komponen penyusun minyak bumi akan mendidih kemudian menguap sesuai dengan titik didihnya. Misalnya, pada 20°C - 60°C bensin akan menguap kemudian diusul oleh komponen lainnya seperti nafta yang menguap pada 60°C - 180°, dst. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetapi berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Pada akhirnya minyak bumi akan terpisah-pisah (terfraksinasi) berdasarkan perbedaan titik didihnya. Setelah melalui destilasi bertingkat akan dihasilkan fraksi-fraksi hidrokarbon dapat dilihat di bawah ini:


Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi
Jumlah
atom C
Nama fraksi
Titik didih (°C)
Kegunaan
C1 – C4

Gas
< 30
Sebagai bahan bakar energi (LPG-Liquified Petroleum Gas) dan bahan baku senyawa organik.
C4 – C10

Bensin
(Gasolin)
30 – 180
Bahan bakar kendaraan bermotor.
C10 – C16

Kerosin
180 – 250
Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin.
C16 – C20

Minyak Solar dan Diesel
250 – 300
Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan minyak diesel untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi sedang/ rendah, disamping sebagai bahan bakar tungku industri.
C20 – C30

Minyak Pelumas
300 – 350
Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalan (viskositas) yang cukup besar.
C30 – C40

Minyak Bakar
> 350
Bahan bakar di kapal, industri pemanas dan pembangkit listrik.
C40 – C50

Parafin
> 350
Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api dan bahan pengkilap, serta semir sepatu.
> C50
Aspal
> 350
Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai pelapis anti korosi, isolasi listrik dan pengendapan suara pada lantai.

VI.             Metode Pembelajaran
1.     Model                          : Inquiry
2.     Pendekatan                  : Pendekatan Induktif
3.     Metode                                    : Ceramah tanya jawab

VII.Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
·   Apresepsi
Ø  Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (Religius dan bertanggungjawab)
Ø  Prasyarat
Guru Bertanya :
Apa yang kalian ketahui tentang asal usul dari  minyak bumi itu? (Komunikatif)
Nah, ada yang mau melengkapi?





Ø  Motivasi
Guru Bertanya :
Pernahkah kamu berpikir, bagaimana proses pembuatan bensin itu?
Nah, pada pembelajaran hari ini kita akan membahas bagaimana, proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi... yang salah satu contohnya yaitu bahan bakar bensin. (Rasa ingin tahu)





Siswa Menjawab :
Berasal dari jasad renik pak, atau dari fosil-fosil yang mati tertimbun juataan tahun yang lalu. (Komunikatif)
Siswa Menjawab :
fosil-fosil itu mengendap di dasar lautan, kemudian tertutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tsb berubah menjadi batuan. Kemudian karena tekanan dan suhu meningkat, kemudian bakteri menguraikannya dan mengubahnya  menjadi minyak bumi. (Komunikatif)
Siswa Menjawab :
Belum... (Rasa ingin tahu)
5 Menit
2.
Inti
Ø  Eksplorasi
·         Guru memberikan LKS.
·         Guru memberikan contoh minyak bumi.

Ø  Elaborasi
·         Guru menjelaskan fraksi hidrokarbon hasil penyulingan minyak bumi.
(Bertanggung jawab)
·         Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

Ø  Konfirmasi
·         Membahas LKS.
·         Guru meluruskan kembali kesalahan siswa dan memberikan kesempatan untuk bertanya pada materi yang tidak dipahami. (Betanggung jawab dan komunikatif)

·           Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru.
·           Minyak bumi: Bensin, aspal, parafin, gas, minyak bakar, minyak pelumas. (Komunikatif)

·           Siswa memperhatikan penjelasan dari guru sambil mengerjakan LKS.
(Memperhatikan dan bertanggung jawab)
·           Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. (Komunikatif dan memperhatikan)


·           Siswa pun ada yang bertanya dan ada yang tidak.
(Jujur dan bertanggung jawab)


10 Menit
3.
Akhir
·         Guru bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran. (Komunikatif)
·         Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. (Komunikatif)
·         Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
·         Guru memberikan Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur (TT dan TMTT).
(Bertanggungjawab)
·         Siswa memberi masukan kesimpulan kepada guru tentang materi yang sudah diajarkan oleh guru. (Komunikatif)


·         Siswa Menyimak penjelasan dari guru. (Memperhatikan)



·         Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. (Memperhatikan)
·         Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. (Bertanggungjawab)


5 Menit

VIII.       Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar:
Anifah, Arifatun S. 2009. KIMIA Mengkaji Penomena Alam, Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Hermanto, Ari. 2006. KIMIA SMA/MA, Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Utama, Budi CS. 2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Permana, Irvan. 2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Media Pembelajaran:
1.     Animasi Multimedia
2.    Carta
3.     LKS

IX.             Alat Penilaian (Terlampir)
1.      Jenis Penilaian : Soal Essay
2.      Alat Penilaian  : Tes tertulis







Pembimbing Microteaching




Dra. Cucu Zenab Subarkah, M. Pd.
NIP. 196112181968022001
Bandung,  11 Oktober 2012
Guru Praktikan




Galih Albarra S. Pd.
NIM. 1210208036


Lampiran 1
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Sekolah          : SMA                                                                                                 Alokasi Waktu            : 1 x 20 menit
Mata Pelajaran            : KIMIA                                                                                              Jumlah Soal                 : 2
Kurikulum                   : KTSP                                               

No.
Urut
Kompetensi
Dasar
Bahan kelas/smt
Materi
Indikator soal
Bentuk tes
No. soal
1
4.3        Menjelaskan proses teknik pembentukan dan pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi   serta kegunaannya.

X/II
Minyak Bumi
Menentukan fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat berdasarkan titik didihnya.
Esay
1
2
X/II
Minyak Bumi
Mendeskripsikan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi.
Esay
2
3
X/II
Minyak Bumi
Menjelaskan fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat.
Esay
3




Soal
No.
Indikator Soal
Butir Soal
Keterampilan Berpikir
Skor
1.
Menentukan fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat berdasarkan titik didihnya.
Jika bensin, minyak tanah, dan minyak pelumas dicampurkan, kemudian dimasukkan ke dalam alat suling:
a. manakah fraksi yang pertama keluar dari alat destilasi?
b. Manakah yang memiliki titik didih paling tinggi dan paling rendah?
C3
50
2.
Mendeskripsikan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi.
Bagaimana prinsip kerja menara fraksinasi minyak bumi? Jelaskan!
C2
25
3
Menjelaskan fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat.
Mengapa aspal menjadi residu dalam menara destilasi bertingkat?
C2
25











Skor maksimal 100



Lampiran  2
Lembar Kerja Siswa Tugas Mandiri
Materi                   : Minyak Bumi
Kelas/Semester     : X/ II
No.
Soal
Jawaban
Jenjang soal
Skor
1.
Sebutkan dan jelaskan  tahap-tahap proses pengolahan minyak bumi? (Selain destilasi bertingkat)
 

·         Cracking (pemecahan)
·         Reforming (pengubahan bentuk)
·         Polimerisasi
·         Treating (pemurnian)
C3
75
2.
Sebutkan dampak  penggunaan minyak bumi secara berlebihan?

1.    Hujan Asam
2.   Efek Rumah Kaca
3.   Gangguan Kesehatan
C2
25
Keterangan :
Skor maksimal 100


LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / II

1.      Bagaimana prinsip kerja menara fraksinasi minyak bumi? Jelaskan!
Jawab: .....................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2.      Mengapa aspal menjadi residu dalam menara destilasi bertingkat?
Jawab:            
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3.      Apa kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi??
Jawab :.....................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................













LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / II

1.      Bagaimana prinsip kerja menara fraksinasi minyak bumi? Jelaskan!
Jawab: Berdasarkan titik didih. Minyak bumi akan terfraksinasi dalam menara fraksinasi menurut titik didihnya
2.     Mengapa aspal menjadi residu dalam menara destilasi bertingkat?
Jawab: Karena titik didihnya paling tinggi dan jumlah atom C yang paling banyak
3.     Apa kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi??
Jawab:
Jumlah
atom C
Nama Fraksi
Titik didih (°C)
Kegunaan
C1 – C4

Gas
< 30
Sebagai bahan bakar energi (LPG-Liquified Petroleum Gas) dan bahan baku senyawa organik.
C4 – C10

Bensin
(Gasolin)
30 – 180
Bahan bakar kendaraan bermotor.
C10 – C16

Kerosin
180 – 250
Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin.
C16 – C20

Minyak Solar dan Diesel
250 – 300
Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan minyak diesel untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi sedang/ rendah, disamping sebagai bahan bakar tungku industri.
C20 – C30

Minyak Pelumas
300 – 350
Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalan (viskositas) yang cukup besar.
C30 – C40

Minyak Bakar
> 350
Bahan bakar di kapal, industri pemanas dan pembangkit listrik.
C40 – C50

Parafin
> 350
Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api dan bahan pengkilap, serta semir sepatu.
> C50
Aspal
> 350
Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai pelapis anti korosi, isolasi listrik dan pengendapan suara pada lantai.


Kesimpulan:
1.        Fraksi yang titik didihnya paling rendah adalah??
Gas knp?? Karena diantara fraksi-fraksi yang lain, jumlah atom C paling sedikit.
2.       Fraksi yang titik didihnya paling tinggi adalah??
Residu, kenapa?? Karena diantara fraksi-fraksi yang lain, jumlah atom C paling sedikit.
3.       Lalu apa yang dapat anda simpulkan??
Semakin sedikit atom C dalam suatu senyawa titik didih semakin rendah dan semakin banyak atom C dalam suatu senyawa titik didihnya semakin tinggi.
4.       Apa kegunaan dari fraksi-fraksi tersebut??
Jumlah
atom C
Nama Fraksi
Titik didih (°C)
Kegunaan
C1 – C4

Gas
< 30
Sebagai bahan bakar energi (LPG-Liquified Petroleum Gas) dan bahan baku senyawa organik.
C4 – C10

Bensin
(Gasolin)
30 – 180
Bahan bakar kendaraan bermotor.
C10 – C16

Kerosin
180 – 250
Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin.
C16 – C20

Minyak Solar dan Diesel
250 – 300
Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan minyak diesel untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi sedang/ rendah, disamping sebagai bahan bakar tungku industri.
C20 – C30

Minyak Pelumas
300 – 350
Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalan (viskositas) yang cukup besar.
C30 – C40

Minyak Bakar
> 350
Bahan bakar di kapal, industri pemanas dan pembangkit listrik.
C40 – C50

Parafin
> 350
Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api dan bahan pengkilap, serta semir sepatu.
> C50
Aspal
> 350
Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai pelapis anti korosi, isolasi listrik dan pengendapan suara pada lantai.



LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / II

Pasangkan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut dengan jawaban yang benar!


 ~ Bensin                      ~ Gas                          ~ Parafin                    ~ Minyak Bakar
~ Kerosin                    ~ Minyak Pelumas     ~ Aspal                       ~ Minyak Solar & Diesel