RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
KELAS X SMA
Nama Sekolah :
SMA Harapan Orang Tua
Mata Pelajaran :
Kimia
Kelas / Semester
:
X / II
Pertemuan ke : II
Alokasi Waktu : 1 x 20 menit (1 pertemuan)
I.
Standar
Kompetensi
Memahami sifat-sifat
larutan non elektrolit atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II.
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
III.
Indikator
Kompetensi
Setelah
mempelajari materi ini siswa dapat:
·
Mendeskripsikan proses pembentukan fraksi-fraksi
minyak bumi.
·
Menjelaskan kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi
yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif:
Setelah
mempelajari materi ini siswa dapat:
1. Siswa
dapat menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi melalui animasi.
2. Siswa
dapat menjelaskan kegunaan fraksi-fraksi
minyak bumi yang dihasilkan dari pengolahan
minyak bumi melalui carta.
Afektif:
1.
Religius
2. Jujur
3. Rasa
ingin tahu
4. Bertanggungjawab
5. Komunikatif
6. Memperhatikan
V.
Materi
Pembelajaran
Proses
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi berada 3 – 4 km
dibawah permukaan dan dapat diperoleh dengan menggunakan sumur bor. Minyak
mentah (crude oil) yang dihasilkan oleh sumur bor berbentuk cairan hitam kental
dan berbau tidak sedap, masih mengandung air dan pasir. Minyak mentah belum dapat
digunakan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya, tetapi harus diolah
terlebih dahulu.
Pengolahan minyak bumi
dilakukan melalui destilasi bertingkat.
Pertama,
minyak mentah akan dipanaskan pada suhu 350°C – 450°C di unit destilasi minyak
mentah. Selanjutnya minyak mentah tersebut dialirkan ke menara fraksinasi,
dimana akan terjadi pemisahan komponen sesuai dengan titik didihnya
masing-masing. Untuk komponen yang titik didihnya rendah tentu saja akan
menguap dan naik ke bagian atas menara. Sedangkan komponen yang titik didihnya
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Destilasi bertingkat ini
merupakan cara pemisahan jenis-jenis minyak (bensin, minyak tanah, minyak pelumas,
dan lain sebagainya) dengan cara memanaskan/ menguapkan minyak mentah lalu
didinginkan dan diembunkan (hingga cair kembali). Cara pemisahan itu dilakukan
karena minyak bumi bukanlah zat tunggal, melainkan berupa campuran
bermacam-macam senyawa hidrokarbon yang masing-masing memiliki titik didih
berbeda, dari metana yang memiliki titik didih paling rendah sampai residu yang
memiliki titik didih paling tinggi dan tidak teruapkan pada pemanasan.
Dengan memanaskan minyak bumi pada suhu
350°C – 450°C komponen penyusun minyak bumi akan mendidih kemudian menguap
sesuai dengan titik didihnya. Misalnya, pada 20°C - 60°C bensin akan menguap
kemudian diusul oleh komponen lainnya seperti nafta yang menguap pada 60°C -
180°, dst. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetapi berupa cairan
dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Pada akhirnya minyak bumi akan terpisah-pisah (terfraksinasi) berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Setelah melalui destilasi bertingkat akan dihasilkan
fraksi-fraksi hidrokarbon dapat dilihat di bawah ini:
Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan
Minyak Bumi
Jumlah
atom C
|
Nama fraksi
|
Titik didih (°C)
|
Kegunaan
|
C1 – C4
|
Gas
|
< 30
|
Sebagai bahan bakar energi (LPG-Liquified
Petroleum Gas) dan bahan baku senyawa organik.
|
C4 – C10
|
Bensin
(Gasolin) |
30 – 180
|
Bahan bakar
kendaraan bermotor.
|
C10 – C16
|
Kerosin
|
180 – 250
|
Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor
parafin.
|
C16 – C20
|
Minyak Solar dan Diesel
|
250 – 300
|
Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak solar
untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan minyak diesel
untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi sedang/ rendah, disamping sebagai
bahan bakar tungku industri.
|
C20 – C30
|
Minyak Pelumas
|
300 – 350
|
Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalan
(viskositas) yang cukup besar.
|
C30 – C40
|
Minyak Bakar
|
> 350
|
Bahan bakar di kapal, industri pemanas dan pembangkit listrik.
|
C40 – C50
|
Parafin
|
> 350
|
Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis
lilin, lilin batik, korek api dan bahan pengkilap, serta semir sepatu.
|
> C50
|
Aspal
|
> 350
|
Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai pelapis
anti korosi, isolasi listrik dan pengendapan suara pada lantai.
|
VI.
Metode
Pembelajaran
1. Model : Inquiry
2. Pendekatan : Pendekatan Induktif
3. Metode : Ceramah tanya
jawab
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
· Apresepsi
|
Ø
Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (Religius dan bertanggungjawab)
Ø Prasyarat
Guru Bertanya :
Apa yang kalian ketahui
tentang asal usul dari minyak bumi itu?
(Komunikatif)
Nah, ada yang mau melengkapi?
Ø Motivasi
Guru Bertanya :
Pernahkah kamu berpikir, bagaimana
proses pembuatan bensin itu?
Nah, pada pembelajaran hari ini kita akan membahas bagaimana, proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi... yang salah satu contohnya yaitu bahan bakar bensin. (Rasa ingin tahu) |
Siswa Menjawab :
Berasal dari jasad
renik pak, atau dari fosil-fosil yang mati tertimbun juataan tahun yang lalu.
(Komunikatif)
Siswa Menjawab :
fosil-fosil
itu mengendap di dasar lautan, kemudian tertutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur
tsb berubah menjadi batuan. Kemudian karena tekanan dan suhu meningkat,
kemudian bakteri menguraikannya dan mengubahnya menjadi minyak bumi. (Komunikatif)
Siswa Menjawab :
Belum... (Rasa ingin tahu)
|
5 Menit
|
2.
|
Inti
|
Ø Eksplorasi
·
Guru memberikan LKS.
·
Guru memberikan contoh minyak bumi.
Ø Elaborasi
·
Guru menjelaskan fraksi hidrokarbon hasil penyulingan
minyak bumi.
(Bertanggung jawab)
·
Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
Ø Konfirmasi
·
Membahas LKS.
·
Guru meluruskan kembali kesalahan siswa dan memberikan kesempatan untuk
bertanya pada materi yang tidak dipahami. (Betanggung jawab dan komunikatif)
|
·
Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru.
·
Minyak bumi: Bensin, aspal, parafin, gas, minyak bakar, minyak pelumas. (Komunikatif)
·
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru sambil mengerjakan LKS.
(Memperhatikan dan bertanggung jawab)
·
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
(Komunikatif dan memperhatikan)
·
Siswa pun ada yang bertanya dan ada yang tidak.
(Jujur dan bertanggung jawab)
|
10 Menit
|
3.
|
Akhir
|
·
Guru bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran. (Komunikatif)
·
Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. (Komunikatif)
·
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
·
Guru memberikan Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
(TT dan TMTT).
(Bertanggungjawab)
|
·
Siswa memberi masukan kesimpulan kepada guru tentang materi yang sudah
diajarkan oleh guru. (Komunikatif)
·
Siswa Menyimak penjelasan dari guru. (Memperhatikan)
·
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. (Memperhatikan)
·
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. (Bertanggungjawab)
|
5 Menit
|
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Sumber
Belajar:
Anifah, Arifatun
S. 2009. KIMIA Mengkaji Penomena Alam, Untuk Kelas X. Jakarta
: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Hermanto, Ari. 2006. KIMIA SMA/MA, Untuk Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Utama, Budi CS.
2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Permana, Irvan.
2009. KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Media Pembelajaran:
1.
Animasi
Multimedia
2.
Carta
3.
LKS
IX.
Alat
Penilaian (Terlampir)
1.
Jenis
Penilaian : Soal Essay
2.
Alat
Penilaian : Tes tertulis
Pembimbing Microteaching
Dra. Cucu Zenab
Subarkah, M. Pd.
NIP. 196112181968022001
|
Bandung, 11
Oktober 2012
Guru
Praktikan
Galih
Albarra S. Pd.
NIM.
1210208036
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar